Minggu, 06 September 2009

Pesantren Ramadhan MEC

MEC Surabaya Gelar Pesantren Ramadan Yatim Mandiri
Surabaya - Mandiri Enterpreneur Center (MEC) Surabaya menggelar acara Pesantren Ramadan (pesram) Yatim Mandiri di Surabaya, 22-28 Agustus 2009.

Humas MEC, Hendy N, di Surabaya, Jumat, mengatakan, kegiatan ini untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1430 H yang dikhususkan bagi anak-anak yatim usia 18-21 tahun.

"Tujuan kegiatan ini adalah ingin membentuk pribadi anak-anak yatim yang mandiri. Mereka akan dibina, dibimbing, dan diarahkan menjadi sosok pribadi muslim yang mandiri yang siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.

Dalam pesram kali ini, MEC sengaja memilih peserta kategori remaja yang sudah lulus SMA atau sederajat karena usia tersebut sangat cocok dengan tema.

Sementara itu, koordinator acara Maksun Arif menambahkan, setelah kegiatan pesram ini, anak-anak yatim peserta kegiatan memahami bahwa dalam ajaran agama Islam juga mewajibkan para remaja untuk mandiri, baik dengan cara bekerja maupun berwirausaha.

"Hal itu juga sudah dicontohkan oleh rasulullah. Beliau seorang yatim piatu, namun sudah mulai mandiri sejak usia enam tahun dengan bekerja mengembala kambing, bahkan dalam usia sembilan tahun beliau sudah ikut berdagang ekspor-impor dan kemudian menjadi pengusaha muda. Nah dari semangat itulah kami ingin anak-anak yatim sadar dan percaya diri untuk bisa mandiri," ujarnya.

Adapun materi-materi dalam acara kegiatan ini antara lain tentang kepribadian muslim, akhlak dan etika kerja, membangun etos kerja muslim, akidah, dan bimbingan baca Alquran.

Kegiatan ini bertempat di Kampus MEC Jln. Raya Jambangan 70 Surabaya. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 120 anak dari berbagai penjuru daerah di Jawa Timur.

Bahkan ada beberapa anak datang dari luar Jawa Timur seperti Jawa Tengah, NTB, Lampung, dan Jawa Barat. Seluruh kegiatan ini didanai oleh donatur Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Yatim Mandiri yang kini mencapai 60 ribu orang

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/15467/MEC_Surabaya_Gelar_Pesantren_Ramadan_Yatim_Mandiri

Rabu, 29 Juli 2009

UJIAN TA MAHASISWA MEC

UJIAN TUGAS AKHIR (TA) 
MAHASISWA MEC

Ada suasana yang berbeda dalam beberapa malam di MEC minggu lalu. Semua mahasiswa disela-sela waktu kerja dan istirahatnya dipaksa harus maju ke meja sidang. Dihadapan 2 orang dosen penguji, mahasiswa MEC harus bisa menjelaskan laporan tugas akhirnya. Ada yang optimis dan siap maju sidang, ada yang kurang percaya diri dengan materi TA yang sudah dikerjakannya, dan juga ada yang mendadak sakit karena nervous sehingga sidang TA nya harus ditunda di hari berikutnya. Hasilnya ada yang bagus dan ada pula yang kurang. Bagi yang masih belum standart dalam penulisan dan penampilan data-datanya, maka dosen penguji akan memberikan tenggat waktu untuk melaksanakan revisi. Begitulah suasana sidang TA yang berlangsung mulai tanggal 1 – 4 Juli 2009 pukul 19.00 – 21.30 WIB. 
Tugas Akhir atau TA adalah sebuah syarat untuk kelulusan dalam pendidikan di MEC. Materi TA sendiri diambil dari proses magang dan kerja yang sudah diperoleh di beberapa perusahaan. “TA ini digunakan sebagai salah satu alat kontrol supaya selama magang dan kerja mereka di perusahaan berjalan efektif” begitu papar Muklis, ST. Pj Akademik MEC. Selain itu tujuan dari TA ini juga untuk melatih mahasiswa supaya memiliki pengalaman dalam hal pembuatan karya ilmiah dan mempresentasikannya dihadapan penguji. “Ya mudah-mudahan kalau mereka ada rejeki untuk bisa melanjutkan kuliah sudah bisa dan siap dalam menghadapi tugas-tugas kuliah dan skripsi”. Tambah Muklis. (hen)

PROGRAM-PROGRAM BARU MEC

DIKLAT KULINER, OTOMOTIF DAN PETERNAKAN KAMBING
PROGRAM BARU MEC.

Dua tahun terakhir MEC lebih dikenal dengan program-progam diklat komputer seperti teknisi komputer, desain grafis, akutansi dan office manajemen. Karena memang pada awalnya MEC berkosentrasi pada pendidikan profesi berbasis komputer yang siap kerja sesuai dengan kebutuhan perkantoran modern. Namun pada 2009 ini, MEC mencoba membuat terobosan baru dengan membuat beberapa program diklat yang lebih variatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja selain program yang berbasis komputer. Program-program baru MEC yang saat ini diluncurkan adalah program diklat kuliner, diklat otomotif, dan peternakan kambing. Program-program tersebut dikemas dalam bentuk short course dalam waktu 6 bulan saja. 
Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pilihan program tersebut. Seperti diungkapkan Hendy N (Pj. Program Short Course) alasannya adalah pertama prospek bisnis dan peluang kerja di bidang tersebut masih sangat terbuka, kedua memberikan alternatif pilihan bagi purna asuh yatim untuk memilih bidang diklat yang sesuai dengan kemampuan, cita-cita dan harapannya ujar alumni UNAIR tersebut. Dengan banyaknya menu pilihan program tersebut diharapkan dapat mengangkat purna asuh yatim dari berbagai latar belakang pendidikan untuk mandiri. 
Untuk melaksanakan program short course tersebut, MEC bekerjasama dengan lembaga lain yang sudah memiliki kompetensi di bidangnya. “Untuk bidang kuliner MEC bekerjasama dengan sekolah kuliner yang ada di Surabaya seperti SHS, Tri Star dll, untuk Otomotif MEC bekerjasama dengan Pusdiklat JSTC, sementara untuk peternakan kambing MEC bekerjasama dengan PA Muhammadiyah Bojonegoro. Namun MEC masih membuka kerjasama dengan pihak manapun yang bersedia bersama-sama memandirikan yatim”. Demikian sambung Hendy seraya memohon doa dari seluruh donatur untuk kelancaran program-program ini. (hen)



Kamis, 14 Mei 2009

PENDAFTARAN MABA 2009

MEC membuka kembali pendaftaran Mahasiswa Baru (MABA) 2009

kesempatan terbuka bagi anda dgn syarat 

1. Yatim/yatim piatu (bukti surat kematian dr kelurahan dan Kartu Keluarga)

2. Lulus SMU/Sederajat (bukti Ijasah)

3. Usia Maksimal 21 Tahun (bukti KTP)

4. Siap mengikuti seleksi

Bagi yang berminat kami menyediakan 5 pilihan program

1. Teknisi Komputer & Desain Grafis

2. Akuntansi & Administrasi Komputer

3. Diklat Guru TK Islam

4. Diklat Kerja

5. Diklat Otomotif

Seluruh Biaya Pendidikan dan Asrama GRATIS

Informasi Hub.

Kampus Yatim Mandiri

Jl. Raya Jambangan 70 Surabaya

Tlp. 031-8299970 / 031 71748898

www.kampusyatimmandirimec.blogspot.com

Kamis, 02 April 2009

LOWONGAN KERJA DI Q-SEL

Jumat, 06 Maret 2009

Kunjungan Pejabat MENPORA di MEC

senen pagi tanggal 23 Februari 2009 pukul 07.15, MEC mendapat tamu istimewa. beliau yang hadir dan mampir di MEC adalah Bpk. Drs. Sudrajat Rasyid MM seorang pejabat Deputi 3 dari Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga bidang wirausaha pemuda dan industri olah raga. sebenarnya tujuan utama beliau adalah ke Gresik, namun karena mengetahui keberadaan MEC yang memiliki program pemberdayaan pemuda/pemudi yatim beliau kemudian bersemangat untuk melihat secara langsung di kampus yatim mandiri. dihadapan mahasiswa MEC, Bpk Sudrajat bercerita bahwa dirinya dulu adalah seorang tamatan STM. "dengan kerja keras dan impian yang tinggi, Insya Allah semuanya akan bisa tercapai" begitu pesan yang disampaikannya dengan nada berapi-api.

Kamis, 05 Maret 2009

MEC DI DIALOG JUMAT REPUBLIKA

Dialog Jumat REPUBLIKA
Jumat, 06 Maret 2009 pukul 19:17:00

MEC SURABAYA LATIH ANAK YATIM SIAP KERJA

Membina anak-anak yatim agar memiliki keterampilan dan siap bekerja, itulah misi yang ingin dicapai Mandiri Enterpreneur Center (MEC), sebuah lembaga pendidikan yang berada di Surabaya Jawa Timur. Mereka pun meng adakan pendidikan gratis buat anak-anak yatim.‘’Visi dan misi dari MEC adalah menyiapkan pemuda dan pemudi yatim hidup mandiri sesuai tantangan zaman. Dengan tiga program utama yaitu, program pendidikan ketrampilan, pembinaan mental keagamaan, dan program magang, kerja, serta wirausaha, diharapkan lulusan MEC menjadi pribadi tangguh yang siap memasuki dunia kerja,’‘ jelas Direktur MEC M Syaichuddin MPd dalam siaran pers yang diterima Republika akhir pekan lalu.MEC sudah melakukan pemberdayaan terhadap pemuda-pemudi yatim sejak tahun 2003. Hingga saat ini, mereka sudah membina dan memberdayakan kurang lebih 250 pemuda-pemudi yatim.Sebanyak 95 persen dari penerima manfaat tersebut kini sudah dapat bekerja pada sektor formal, dan yang membuka usaha sendiri sebanyak lima persen. Mulai tahun 2007 MEC sudah memiliki sebuah komplek diklat lengkap dengan fasilitas ruang belajar dan asrama yang dikelola sendiri.Lebih lanjut Syaichuddin menjelaskan, target dari lembaganya adalah menyiapkan anakanak yatim siap memasuki dunia kerja.‘’Menyiapkan anak yatim siap kerja sudah menjadi target kami. Dan hal itu akan dicapai dengan pemberian bekal keterampilan, menyiapkan mental, dan melakukan link and match dengan dunia kerja,’‘ tandas dia. dam
http://ng.republika.co.id/koran/52/35610/MEC_SURABAYA_LATIH_ANAK_YATIM_SIAP_KERJA

Selasa, 03 Maret 2009

Pendaftaran Baru MEC


Peluang Kerjasama Magang & Kerja







Jumat, 27 Februari 2009

MAHASISWA BERPRESTASI


Kamis, 26 Februari 2009

setelah berjuang selama 3 bulan lebih, inilah hasilnya purna asuh yatim yang berprestasi akademik terbaik di MEC. M. Saiful Rizal dengan IP 3,8 terbaik untuk jurusan Teknisi & Desain. Dewi Nurfadilah terbaik untuk jurusan akuntansi dan administrasi II dengan IP 3,8 sedangkan Wiji Asih dari jurusan akuntasni dan administrasi I meraih IP 4,00 yang merupakan best of the best di MEC.

Kamis, 29 Januari 2009

Ujian UAS MEC

Pada tanggal 26 - 30 Januari 2009 seluruh mahasiswa MEC angkatan III menempuh ujian akhir semester. ujian ini juga akan menjadi alat ukur untuk melihat kemampuan mahasiswa menyerap teori maupun praktek yang telah diberikan. selamat menempuh ujian

Rabu, 28 Januari 2009

BEDAH NOVEL TEMBANG ILALANG


Minggu Malam 08-01-2009, MD. Aminuddin penulis novel Tembang Ilalang menyempatkan diri mampir di Kampus Yatim Mandiri MEC. penulis berbagi pengalaman dan cerita kepada 75 mahasiswa MEC. "menulis itu gampang, seperti halnya belajar komputer, menulis butuh ketelatenan dan motivasi". begitu pesan MD. Aminuddin kepada mahasiswa MEC.
dalam diskusi malam itu selain MD. Aminudin hadir pula Almirul Huda mantan wartawan Republika Surabaya. acara cukup meriah karena dimoderatori Pak Hendy yang cukup pandai menghidupkan suasana

Novel Tembang Ilalang


Sinopsis : Adalah Asroel-dengan sederet nama samaran-dengan caranya sendiri, ia rangkai dan jalankan gerakan bawah tanahnya melawan kolonialisme dan pengaruh faham komunis di kalangan rakyat. Rangkaian hidupnya tak lepas dari kisah percintaan, perpisahan dan ancaman kematian. Lika-liku perjuangan yang penuh intrik dan dendam harus ia hadapi ditengah pengembaraannya menemukan Roekmini sang istri. Disinilah petualangannya tampil begitu akrab dan tak jarang menyentak perasaan. Novel ini berusaha memotret lintasan peristiwa sejarah pra Indonesia dan pasca kemerdekaan sekaligus; adalah suatu usaha merangkai kembali kepingan-kepingan sejarah yang mulai dilupakan.

“Tidak ringan menggarap novel dengan latar belakang sejarah. Pembaca diingatkan pada bagian-bagian getir dari pengalaman bangsa. Dan itu perlu!”(Taufik Ismail; Sastrawan Senior)

“Sebuah Novel dengan alur dinamis dan suspensif sedang Anda genggam kini. Namun, ini tak sekadar novel. Ini sebuah proposal yang menawarkan sisi lain sejarah bangsa.”(Moch. Irfan Hidayatullah; Ketua FLP Pusat)

Kamis, 01 Januari 2009

Kegiatan Idul Adha 1429 H

Mahasiswa MEC sedang menguliti kambing yang sudah disembelih